sajak Baha Zain yang bertajuk:
"Bahasa Melayu
Melawan Kembali"
Berhimpun kita beramai-ramai di sini
Memperhitung satu per satu dosa-dosa yang
lalu,
Dosa-dosa kamu yang berdusta kepada bangsamu
Dosa-dosa kamu yang membuat kami
Sedih, merayu, dan sekarang pedih lalu berseru
“Siapakah yang telah berdusta, dan kini
menjadi seteru?”
Telah terkorban Temasik di tangan mereka
Telah putih mata kami melihat Pedra
Branca
Telah kau sunglap bahasa Melayu menjadi Bahasa
Malaysia
Dengan sekelip mata, bahasa orang menjadi
maharaja
Mengajar anak-anak kecil melupakan warisannya
Mengajar murid-murid sekolah mengejek
bangsanya.
Ayuh! mari kita ajar anak-anak itu membaca
sejarah
Menghormati yang telah pergi, semasa hidupnya
berjerih payah
Zaaba, Sako, Burhanuddin, Boestamam, Samad dan
Keris Mas
Dengan mantera dan sihir bahasa ibundanya
menyuarakan kemerdekaan
Nah! Siapa hari ini yang berebut kekuasaan,
dan mabuk kemewahan?
Silakanlah, tetapi jangan hina roh-roh
di perkuburan
Dan rakyat biasa yang masih hidup dengan
sisa-sisa perjuangan.
Ayuh! mari kita tulis tentang
kisah yang hitam
Sebuah tragedi besar sesudah tewasnya Jebat
Darah mengalir dari lantai-lantai Putrajaya
Darah rakyat yang menjadi racun berbisa
Jatuh ke bumi bertahun- tahun padi tak jadi
Mengalir ke lautan jutaan ikan terapung mati.
“Ayuh ! mari kita mara ke depan “
Pesan seorang pujangga
Pasang benteng dengan bahasa
Tancapkan lembing dengan suara
Hanya itulah yang kita ada
Menikam ke rongga-rongga dada mereka.
Ayuh! mari kita berhimpun dan berarak
Kita bakar dengan api puisi dan sajak.
Wahai! Saudara-saudaraku
yang muda
Di depanmu ada api,
biarkan menyala.
Wahai ! saudara-saudaraku
yang muda
Di tanganmu, tergenggam
maruah bangsa.
(Baha Zain, Awal Muharam 1430)
Tiada ulasan:
Catat Ulasan